7 Kelemahan Teori Big Bang - Keraguan Yang Terkandung Dalam Teori Dentuman Dahsyat

 
Manusia selalu saja ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada di bumi ini. Keingin tahuan itu membuat kita menggali lebih dalam tentang apa yang bisa kita amati dari alam sekitar dengan mata kepala sendiri, ini disebut ilmu sains. Rasa penasaran di dalam hati-sanubari masing-masing membuat pikiran meninjau banyak hal tentang perilaku sesama, ini disebut sebagai ilmu sosial. Tetapi ada pula ilmu yang meninjau segala sesuatu yang ada di alam semesta sebagai satu kesatuan yang disebut dengan kosmologi.

Buah Pengetahuan Tentang Yang Baik Dan Yang Jahat, telah dikonsumsi oleh nenek moyang kita sejak dari masa awal kehidupan umat manusia, tepatnya di Taman Eden. Pengetahuan inilah yang secara perlahan tetapi pasti akan terus menjauhkan kehidupan kita dari Sang Khalik. Dosa ini jugalah yang diturunkan kepada kita secara turun-temurun yang disebut dengan dosa Adam & Hawa. Ilmu yang kita miliki sudah sama dengan pengetahuan Allah, sayang disinilah manusia banyak terjebak. Kita lebih memilih untuk memanfaatkan sisi jahat dari keilmuan yang dimiliki. Menjadikannya sebagai alat konspirasi untuk melemahkan orang lain sehingga mendapatkan keuntungan dari semuanya itu.

Ada baiknya jikalau kita berhati-hati dalam menganalisis alam semesta yang begitu sempurna ini. Hindari argumen yang mengada-ada demi sebuah jabatan, gelar atau nikmat materi (uang). Peninjauan yang kita lakukan terhadap dunia ini sebaiknya bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri melainkan juga bermanfaat bagi orang-orang disekitar bahkan dari generasi ke generasi berikutnya. Untuk apa mengambil sebuah landasan teori yang sebenarnya jauh dari logika dan kenyataan? Oleh karena itu, berpikirlah matang-matang sebelum menyatakan tentang teori sehingga segala sesuatunya menjadi jelas dan terhubung satu sama lain. Sebab di dunia ini hal-hal kecil memberikan gambaran yang berarti terhadap sesuatu yang lebih besar darinya.

Sadarkah anda bahwa kehidupan seluruh makhluk di dunia ini hanya berputar-putar berdasarkan aturan khusus yang telah ditentukan oleh alam bawah sadar masing-masing yaitu gen (DNA dan RNA). Tidak hanya hewan dan tumbuh-tumbuhan melainkan manusia juga termasuk dalam siklus yang begitu kompleks tersebut. Layaknya bumi sebagai Ibu bagi seluruh makhluk, terus berotasi dan berevolusi mengelilingi matahari dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman. Demikianlah juga seharusnya kehidupan kita tidak mengenal kata bosan saat menjalani semuanya itu. Itulah sebenarnya takdir manusia seumur hidup mengikuti perputaran dengan perkembangan/ kemajuan/ inovasi kehidupan sejahtera yang terkendali (terkontrol).

Kekurangan teori big bang (Big Bang Theoridalam menjelaskan alam semesta

Manusia terlena oleh pengetahuan yang dimilikinya sampai kehilangan pengendalian diri lalu jatuh dalam dosa. Itulah yang terjadi kepada kita saat ini dari generasi ke generasi. Hanya untuk mendapatkan gelar seseorang mengabaikan keseimbangan yang telah ada sejak dari bumi ini diciptakan. Sehingga mereka membuat pkirannya sendiri menyimpang dari kaidah-kaidah alamiah yang sudah ada secara seimbang, sempurna dan tertata dengan baik dari zaman  ke zaman. Hanya manusia saja dengan segala kecerdasan & keserakahannya yang menghancurkan hal-hal yang sudah tertata tersebut menjadi amburadur menghasilkan pemanasan global.

Berikut akan kami ajukan beberapa alasan untuk menentang/ menolak teori ledakan dahsyat sebagai dasar pembentukan alam semesta.
  1. Energi tidak lahir dan hilang secara tiba-tiba, hanya saja berubah.

    Ini adalah hukum kekekalan energi. Tidak ada yang bisa menghilangkan suatu energi dan mustahil juga dapat hilang. Melainkan yang terjadi adalah berubah bentuk. Energi yang membentuk sebuah materi akan berubah seiring dengan perubahan materi dimaksud. Misalnya saat air di panaskan langsung menguap dan berpindah tempat dari wadah di atas kuali (cair) menjadi uap air (gas) di udara. Jadi tidak ada sesuatu yang benar-benar hilang di alam semesta ini.
  2. Hidrogen matahari (atau bintang lainnya) akan habis dan meledak.

    Dalam teori ledakan dahsyat (big bang theory) dikatakakan bahwa hidrogen akan habis sehingga terjadi instabilitas yang membuat suatu galaksi meledak menjadi/ membentuk lubang hitam. Ini jelas menentang hukum kekekalan energi sebab tidak ada hidrogen yang benar-benar menghilang melainkan hanya mengikuti siklus perubahan bentuk yang pada akhirnya akan kembali menjadi hidrogen.
  3. Jika benar ada ledakan mengapa alam semesta begitu stabil sampai sekarang.

    Ini memang sangat aneh, logikanya mana ada keburukan menghasilkan kebaikan? Mari mengingat kembali ledakan bom bunuh diri dahulu di Bali atau di beberapa tempat lainnya, apakah disana ada kebaikan? Atau pernahkah anda melihat sebuah gedung meledak sampai runtuh? Lebih tepatnya ledakan teroris sebelas september 2001 yang lalu di gedung WTC, adakah yang baik dari sana?

    Seperti yang kami katakan sebelumnya bahwa para teolog kosmologi ini adalah ahli nujum yang membual menurut pemandangannya sendiri. Mereka memimpikan ledakan yang menghasilkan stabilitas sempurna, mungkinkah?

    Ini sama halnya dengan logika sup purba (teori abiogenesis modern) dimana lautan mineral bisa membentuk makhluk hidup (mikroorganisme ber sel satu). Mereka menyangka bahwa hanya dengan memiliki bahan-bahan (resep) saja, bisa tercampur begitu saja lalu menghasilkan masakan yang sangat enak (mikroorganisme) tanpa ada yang membuatnya.

    Demikian juga dengan kenyataan terbentuknya alam semesta. Ada sekumpulan bahan-bahan dasar (resep) yang meledak membentuk makanan yang sangat besar, stabil dan nikmat (galaksi) tanpa ada koki yang membuatnya (Sang Perancang); apakah ini mungkin?
  4. Semua yang ada sudah seimbang dan sempurna tanpa ujung dan pangkal.

    Alam semesta dengan segala sesuatu yang ada di dalamnya seperti siklus yang selalu berputar-putar satu sama lain. Ini adalah sistem yang sangat besar yang terdiri dari beberapa sub sistem. Sedangkan sub sistem itu sendiri masih di susun oleh bagian-bagian yang lebih kecil lainnya. Setiap komponen yang ada bekerja sama untuk melakukan pekerjaan mengubah energi menjadi miliknya sendiri. Tetapi disisi lain ada bagian yang tidak terlihat yang akan kembali mengubah semua komponen dan energi tersebut ke dalam bentuk dasar sehingga bisa kembali ke sumbernya. Perputaran siklus ini terjadi dimana-mana di seluruh jadag raya.

    Sekarang mari kita tanya lebih detail lagi, “apakah yang duluan muncul di alam semesta di masa awal, planet atau matahari?” Seperti kita ketahui bahwa planet adalah sumber dari energi matahari sedangkan matahari itu sendiri memancarkan energinya ke seluruh planet. Jadi dimanakah diantara ke dua hal ini yang duluan muncul? Pastilah tidak ada yang tahu, atau mungkinkah anda tahu usia bumi itu berapa dan usia matahari juga berapa? Ini seperti pertanyaan tentang, “duluan mana telur atau ayam?
  5. Tidak ada kebetulan yang sangat rapi dan tersistem.

    Para kosmologi modern selalu saja mengatakan tentang sesuatu yang kebetulan ini dan kebetulan itu. Mungkin mereka berpikir bahwa seorang koki amatiran dapat memasak dan memadukan bahan hingga selesai menjadi hidangan yang seimbang dan sempurna. Biar bagaimanapun buruknya itu pastilah butuh koki. Siapa yang tahu seberapa banyak garamnya atau seberapa banyak airnya atau seberapa besar apinya jikalau bukan Sang Pencipta Segala Masa?

    Memang bahan-bahan alam semesta tersebar luas dimana-mana tetapi siapakah yang mengatur semuanya itu? Siapa yang membuat di bagian sini gas hidrogennya (H+) lebih besar sedangkan bagian sana airnya (H2O) lebih banyak. Lalu siapa yang menyuruh si ini untuk mengelilingi si itu secara teratur. Siapa pula yang membuat makhluk-makhluk yang berkeriapan saling makan (saling memangsa/ menerkam) secara terkendali dalam struktur rantai makanan yang sangat tertata dengan baik dan seimbang?

    Kerapihan dan kesempurnaan sistem tata surya tidak terelakkan lagi. Bahkan manusia sendiri jika suka neko-neko dan serakah sana-sini nicaya akan dinetralisir oleh berbagai bencana alam, seperti banjir, tanah langsor, banjir bandang, kekeringan, kelaparan, badai panas/ badai matahari/ gelombang panas, angin kencang-badai, gempa bumi, gunung berapi dan lain sebagainya. Jadi, adalah sebuah kemustahilan jika sesuatu yang saling bekerja sama dan saling mengendalikan satu sama lain terjadi begitu saja (secara kebetulan). Melainkan sudah pasti dari awal alam semesta ini telah diatur sedemikian rupa oleh seseseorang.
  6. Segala sesuatu di alam semesta adalah sistem yang berputar sempurna.


    Segala sesuatu saat ini akan selalu ada dan tetap ada sampai kapanpun sebab semuanya adalah sempurna adanya. Mungkinkah sebuah perputaran yang sempurna berasal dari ledakan yang terjadi secara kebetulan? Yang jelas tidak ada sesuatu yang baik yang tidak direncanakan.

    Keadaan ini juga berlaku untuk energi yang dipancarkan matahari ke bumi. Dimana semuanya itu akan diubah ke dalam bentuk lain oleh tumbuhan hijau di daratan, alga dan plankton yang memiliki klorofil di lautan. Makhluk hidup jenis ini juga melepaskan oksigen ke udara dimana semuanya akan kembali ke matahari. Tumbuhan dan plankton akan dijadikan bahan makanan oleh makhluk hidup lainnya (termasuk manusia) sehingga dihasilkan kotoran yang kemudian akan di demineralisasi oleh mikroorganisme menjadi gas metana, hidrogen dan oksigen. Demikian juga saat tumbuhan hijau, plankton, hewan dan manusia telah menua pastilah akan di demineralisasi untuk kembali menjadi gas metana, oksigen dan hidrogen lalu kembali ke matahari.
  7. Mustahil semesta berawal dari ledakan, jika demikian kita tidak mungkin melihat bintang lain.

    Dalam teori big bang, mereka meyakini bahwa alam semesta awalnya terdiri dari padatan yang tidak stabil lalu tiba-tiba meledak kemudian membentuk berbagai galaksi yang indah diangkasa. Jika memang semesta berawal dari ledakan maka mustahil sampai sekarang kita masih melihat bintang sebab ruang angkasa (diantara bintang) masih dipenuhi debu dari hasil ledakan awal.

    Sayang, sampai sekarang, kita masih dimungkinkan untuk melihat bintang lain dengan jernih.
  8. Jika anda tahu awalnya berarti anda tahu akhirnya sedangkan kiamat itu rahasia.

    Seperti kata firman.
    (Markus 13:32-33) Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja.” “Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba.

    Adakah suatu agama di dunia ini yang dapat menentukan kapan hari kiamat? Hanya agama sesat sajalah yang tahu kapan hari akhir itu akan tiba. Sedangkan prinsip berpikirnya adalah awal dan akhir tidak jauh berbeda. Artinya siapa yang tahu awal berarti tahu juga bagaimana semua itu akan berakhir. Jadi jika seseorang saat ini mengetahui angka tahun penciptaan berarti dia juga mengetahui tanggal akhirnya berapa. Bukankah ini sebuah kesesatan berpikir yang sangat buruk? Padahal firman telah berkata bahwa tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan semuanya itu akan berakhir. Artinya waktu awalnya juga mustahil diketahui oleh manusia manapun.

    Jauhkan pikiran anda dari penentuan waktu lahirnya alam semesta dengan demikian pemahaman tentang akhir zaman tidak salah. Ingatlah untuk selalu berjaga-jaga sebab kita tidak tahu bilamanakah waktunya tiba!
Kelemahan utama dari teori ledakan dahsyat adalah konsep berpikir yang meyakini bahwa keburukan (ledakan/ dentuman) dapat berubah menjadi kebaikan yang sangat tersistem dan saling membutuhkan satu sama lain. Sadarilah bahwa sekalipun alam semesta dipenuhi dengan materi penyusunnya tetapi bukan berarti semuanya itu bisa terbentuk begitu saja. Selengkap dan semahal apapun bahan makanan yang anda beli di pajak/ pasar, saat sampai dirumah: apakah itu sudah langsung jadi di atas meja? Tentu saja Ibu atau saudara perempuan harus meracik dan memasaknya terlebih dahulu sebelum di hidangkan di atas meja. Demikianlah alam semesta ini telah ditata dan diatur sedemikian rupa oleh Tuhan sehingga manusia dapat turut serta dalam perputaran siklus alam semesta yang luas ini. Simak juga, Jagad raya tidak ada awal dan akhirnya..

Salam sains!

0 Response to "7 Kelemahan Teori Big Bang - Keraguan Yang Terkandung Dalam Teori Dentuman Dahsyat"

Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama