Harga Diri Recehan – Bukan sikap orang lain melainkan apa yang kita perbuat





Hidup di dunia ini penuh gejolak yang harus diselesaikan. Kita harus menghadapi senyatanya, tidak melarikan diri, mencari-cari alasan dan bersikap pengecut. Sekalipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa tidak semua masalah dapat di atasi lewat komunikasi. Terkadang itu terlalu sepele sehinga kita perlu mengabaikannya untuk kehidupan yang lebih baik. Sebaiknya hal-hal yang terlalu kecil jangan diambil pusing. Biasanya yang kecil-kecil itu recehan artinya terus-menerus ada (tidak putus-putusnya). Oleh sebab itu kita butuh pengabaikan untuk beberapa hal.

Sekolah kehidupan bukan sekedar kesenangan indra

Banyak dari teman kami yang terlalu menggantungkan kebahagiaannya pada kedua mata dan telingannya. Mungkin mereka terlalu banyak menikmati hidup jadi terbawa suasana. Menyangka bahwa di dunia ini hanya terdapat yang baik sahaja sedang yang buruk sudah lama hilang. Padahal, justru itulah yang membuat hidup ini senantiasa bergejolak. Yang mampu menyesuaikan diri akan berkembang sedangkan yang lemah hati akan tersisih, masuk penjara atau masuk rumah sakit jiwa. Inilah seleksi sosial dalam sekolah kehidupan.

Selengkapnya, Seleksi sosial manusia

Pendekatan, mengapa sikap orang lain tidak menentukan nasib kita

Sadarilah teman bahwa harga diri kita tidak tergantung pada bagaimana cara orang lain memperlakukan kita melainkan apa yang kita lakukan sehari-hari. Seperti kata Firman “bukan apa yang masuk (lewat indra) melainkan apa yang keluar dari dalam diri ini” itulah yang menentukan harga diri kita. Bila seseorang makan jeruk muda mengapa gigi kita yang ngilu? Jika seseorang bersalah maka ia akan menanggung kesalahannya. Ketika seseorang tidak sopan maka dialah yang sebenarnya lebih merasa bersalah karena perbuatannya sendiri. 

Perlakuan recehan yang sering membuat kita merasa direndahkan

Berikut beberapa sikap orang lain yang sebenarnya sepele (terlalu kecil) untuk merendahkan anda namun dianggap oleh beberapa orang menurunkan harga dirinya.
  1. Tidak menjawab ketika ditanyai.
  2. Meludah di depan kita (bukan dimuka kita).
  3. Batuk/ bersin di hadapan kita.
  4. Tertawa tanpa alasan (cengingisan) menanggapi keseriusan sikap ini.
  5. Suara berisik, aneh, menggelegar yang mengganggu pendengaran.
  6. Kata-kata kotor (makian) yang sengaja dibuang saat kita lewat.
  7. Sikap yang sengaja menjebak kita agar menjadi khilaf dalam menanggapi sesuatu.
  8. Informasi bohong untuk menjatuhkan keyakinan kita.
  9. Sengaja memotong pembicaraaan kita dengan orang lain.
Ketika kita masih kanak-kanak mungkin sangat sensitif dengan keadaan di atas. Ini disebabkan karena indra yang masih sensitif dan proses pendewasaan otak belum terjadi. Namun saat seseorang sudah menjadi dewasa maka hubungan antar sel otaknya akan berkurang artinya terdapat hal-hal yang diabaikan dalam kesehariaannya.
Selengkapnya, Faktor yang menentukan tingkat kedewasaan

 Jangan kerdilkan diri hanya karena perlakuan orang

Kejadian recehan seperti ini sebaiknya diabaikan sebab terlalu kecil untuk melemahkan harga diri ini. Sebab semuanya itu terjadi di luar dan berasal dari orang lain, jadi apa hubungannya dengan diri ini? Anggap saja itu seperti “Iklan porno yang tiba-tiba muncul di lamaan browser kehidupan lalu segera di SKIPP bahkan di CLOSE agar tidak mengganggu konsentrasi dan fokus. Sekali lagi kami tegaskan bahwa bukan apa yang ada diluar sana yang menentukan kehidupan pribadi kita melainkan kualitas sikap dan perilaku sendiri. Ketika atittude seseorang kurang baik, tidak perlu merasa hal itu menular kepada kita ?

Salam revolusi mental

1 Response to "Harga Diri Recehan – Bukan sikap orang lain melainkan apa yang kita perbuat"

  1. Terima kasih atas share nya yang sangat cocok sehari-hari dalam kehidupan sehari-hari. http://www.paketkreditmobilhonda.com/

    BalasHapus

Berkomentarlah yang santun dan cerdas untuk kepentingan bersama